Selasa, 20 September 2016

Budaya Sunda yang Masih di Lakukan di Daerah Bogor

Agak berbeda dengan suku lain yang berada di pulau jawa dengan mayoritas memiliki suku jawa, masyarakat jawa barat sendiri banyak yang menganut suku sunda dengan banyak tradisi yang dimilikinya dan berpedoman dengan filosofi silih asah silih asih dan silih asuh yang memiliki arti menimbulkan sifat dan sikap untuk saling mengasuh , saling mengasihi dan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman antar sesama. Sebagai masyarakat jawa barat sudah seharusnya untuk mengenal budaya yang ada disana khususnya adat keseharian yang masih dilaksanakan di daerah bogor, seperti:

1. Upacara adat di pernikahan
Si indonesia hampir setiap suku mempunyai adat masing - masing saat melakukan upacara pernikahan, salah satu nya upacara adat suku sunda yang disebut mapag panganten atau menyambut pengantin. Biasanya mapag panganten dilakukan setelah selesai acara ijab kabul, yang menarik dari mapag panganten adalah lengser yang terdiri dari pria tua yang merupakan ki lengser, panayangan (pemain musik), pamaya (penari) dan punggawa (prajurit penjaga) dan biasanya ki lengser lah yang menyambut dan mengarahkan keluarga calon mempelai pria ke kursi pelaminan dengan diiringi para penari dan pembawa umbul umbul.

2. Pemotongan rambut bayi pada usia 40 hari
Kebudayaan mencukur rambut ini sudah dilakukan secara turun temurun dan sudah menjadi kepercayaan di kalangan masyarakat indonesia. Tradisi ini biasa di selenggarakan saat si bayi berusia 40 hari dengan maksud membersihkan atau menyucikan rambut bayi dan diharapkan nanti nya dijauhkan dari berbagai macam penyakit. Pada pelaksanaan nya para warga setempat akan hadir dan membacakan doa-doa. Si kecil digendong bapak atau kakeknya dan digunting rambutnya oleh semua yang hadir dengan cara mencelupkan gunting terlebih dahulu ke dalam air kembang 7 rupa sebelum menggunting beberapa helai rambut si kecil. Potongan rambut diletakkan di dalam kelapa hijau yang telah dilubangi atasnya. Berikutnya para penggunting rambut ditetesi minyak wangi pada bajunya, beberapa hari kemudian barulah rambut bayi dicukur habis. Seluruh potongan rambut si kecil ditimbang di timbangan emas dan dinilai seharga nilai emas yang nantinya akan disumbangkan kepada fakir miskin sebagai sedekah. Setelah ditimbang barulah kelapa yang berisi rambut dikubur.

3. Munggahan
Tradisi yang sering dilakukan oleh suku sunda untuk menyambut bulan ramadhan adalah munggahan dan biasanya dilakukan sehari atau 2 hari menjelang bulan ramadhan dengan berkumpul bersama sanak keluarga untuk makan bersama, tujuan dilakukan kegiatan ini adalah untuk menyucikan diri dengan saling memaafkan. Adapun acara lain dari munggahan adalah berkunjung ke tempat wisata dan ada yang berziarah ke makam keluarga yang sudah meninggal.
Sumber:

http://gebyarpernikahanindonesia.com/3728/ragam-atraksi-seni-menarik-di-upacara-mapag-penganten-sunda/